# Hercule Poirot is Better than Sherlock Holmes (?)

Setelah baru-baru ini membaca karya-karya Agatha Christie lagi, saya baru menyadari bahwa Hercule Poirot, detektif ciptaannya tersebut yang memiliki trademark topi bundar, kumis lancip, dan dasi kupu-kupu itu sebenarnya lebih cocok dan lebih realistis untuk jaman sekarang daripada Sherlock Holmes.

Akan saya jelaskan sedikit bagi yang belum tahu kehebatan dari Hercule Poirot. Bila kekuatan Sherlock ada pada keahliannya mencari jejak dan memperhatikan hal-hal kecil pada fisik sesorang, maka Poirot adalah kebalikannya. Poirot lebih memperhatikan sisi psikologis manusia dibanding fisiknya. Dan tak perlu repot mencari jejak, cukup dari perkataan orang-orang, Poirot bisa tahu kebenaran siapa yang jujur dan siapa yang bohong. Kekuatannya ini disebutnya sebagai kekuatan dari “sel-sel kecil kelabu” di otaknya.

Kehebatan Sherlock yang membuat terpukau bisa dilihat ketika membaca buku pertamanya “A Study in Scarlet” saat Sherlock langsung bisa menebak latar belakang Watson yang baru ditemuinya. Namun itu adalah tahun 1800an. Bahkan di film Sherlock BBC, kemampuan Sherlock terasa sangat ajaib, tidak mungkin ada orang asli yang bisa melakukannya. Berbeda dengan kehebatan Poirot, bisa dilihat di “The Murder of Roger Ackroyd” bahwa Poirot hanya perlu mencocokkan keterangan dari para saksi dengan fakta yang ada. Digabung dengan analisis berdasarkan psikologi manusia. Hal ini menurut saya lebih relevan pada masa kini karena psikologi manusia merupakan variabel yang lebih pasti dibanding kondisi fisik yang bisa dimanipulasi tampilan luarnya.

Dari buku masterpiece “The Murder of Roger Ackroyd” tersebut, bahkan ilmu yang dipakai Poirot bisa kita terapkan sendiri di kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah sebagai berikut:

Yang pertama Poirot mencari kebenaran dengann cara memainkan psikologi orang. Mengancam dan menekan orang secara psikologis tentang rahasianya supaya orang-orang tersebut bicara sendiri dan mengakui kebohongannya.

Contoh yang kedua adalah jangan langsung percaya omongan / pengakuan orang. Siapapun itu, harus dikonfirmasi sendiri dengan mencocokkan fakta yang ada dan dengan membaca situasi.

Sebagai info, kalau dibandingkan dengan manga detektif dari jepang, Sherlock Holmes adalah inspirasi bagi Detective Conan. Sedangkan Hercule Poirot mendasari gaya kasus di Detective Kindaichi.

Akhirnya, saya sebagai fans Sherlock Holmes pun harus mengakui bahwa Hercule Poirot lebih hebat karena kemampuannya lebih realistis dan cocok untuk jaman sekarang.

Sumber gambar: 1